"i will teach you to be rich"- Ramit Sethi
Mindset Keuangan : Fokus pada hal yang penting, Bukan yang kelihatan mewah.
1. Menemukan Arti Kaya dan Hidup Bebas Versi Kamu Sendiri
Tentukan arti “hidup kaya” buat dirimu sendiri.
Setiap orang punya versi “hidup kaya” yang berbeda. Ada yang merasa kaya kalau bisa sering traveling, ada juga yang merasa cukup saat bisa bantu orang tua atau punya waktu luang tanpa stres.
Intinya, kamu sendiri yang menentukan bagian hidup mana yang mau kamu kasih lebih banyak “jatah uang”, dan mana yang bisa dikurangi karena nggak memberi kebahagiaan besar.
Kekayaan sejati itu punya kendali atas waktu.
Tujuan dari punya uang bukan cuma biar saldo naik, tapi biar kamu bisa “membeli waktu kembali.” Artinya, kamu bisa bekerja dengan tenang tanpa stres keuangan, bisa istirahat kapan pun tanpa rasa bersalah. Inilah bentuk kebebasan yang sebenarnya.
Fokus pada pengeluaran besar yang paling berpengaruh.
Daripada terlalu ribet menghitung kopi harian, lebih baik fokus pada 5–10 pengeluaran besar dalam hidup — seperti biaya pernikahan, punya anak, atau beli rumah. Kalau tiga hal ini bisa kamu rencanakan dengan bijak, 70% masalah finansialmu sudah selesai.
Gunakan uang untuk hal yang benar-benar kamu hargai.
Kalau ada hal yang penting buat hidupmu, jangan pelit di sana. Misalnya, kamu rela bayar transportasi mahal karena bisa kerja atau belajar selama di perjalanan — itu bukan boros, itu investasi buat produktivitasmu.
Ucapkan tujuan keuanganmu dengan jelas.
Coba tulis: “Saya akan merasa kaya ketika saya bisa…”
Mungkin jawabannya: “makan di restoran tanpa lihat harga,” atau “pensiunkan orang tua saya.” Kalimat afirmatif seperti ini bantu kamu tetap sadar arah keuanganmu — bukan cuma sekadar kumpulin uang tanpa makna.
2. Strategi Menghasilkan dan Mengelola Uang dengan Cerdas
Naikkan penghasilan, jangan cuma potong pengeluaran.
Di awal karier, wajar kalau kamu lebih banyak berhemat dan menekan pengeluaran. Tapi setelah penghasilan stabil, fokusmu sebaiknya bergeser ke bagaimana caranya meningkatkan income. Skill baru, side hustle, atau proyek tambahan bisa jadi kuncinya.
Investasi yang sederhana justru paling efektif.
Nggak perlu pusing dengan investasi yang rumit. Strategi yang terlihat “membosankan” seperti menabung rutin, beli reksa dana, atau campuran saham dan obligasi, justru paling stabil dan berhasil dalam jangka panjang.
Penghasilan tumbuh lebih cepat dari hasil investasi.
Selama kamu masih aktif bekerja, peningkatan gaji atau penghasilan tambahan biasanya jauh lebih cepat daripada pertumbuhan hasil investasi. Jadi jangan stres cari return tertinggi — fokus dulu pada pekerjaan dan peningkatan kemampuanmu.
Buat aturan belanja versimu sendiri.
Punya aturan pribadi akan bikin keuangan lebih sehat dan tenang. Misalnya:
-
“Aku boleh beli buku apa pun tanpa rasa bersalah.”
-
“Barang mewah cuma boleh dibeli dari hasil investasi, bukan dari gaji.”
Aturan ini bantu kamu tetap enjoy tapi tetap terkendali.
Kendalikan yang bisa kamu kendalikan.
Nggak ada gunanya stres mikirin hal di luar kendali, seperti pergerakan pasar atau gosip investasi. Fokus saja pada hal yang bisa kamu atur sendiri: berapa banyak yang kamu investasikan, seberapa besar kamu bisa tingkatkan penghasilan, dan seberapa bijak kamu mengatur pengeluaran.
Kesimpulan singkat:
Hidup kaya itu bukan soal punya banyak uang, tapi soal tahu apa yang bikin kamu bahagia dan bebas. Gunakan uangmu untuk hal yang berarti, bukan sekadar terlihat kaya di mata orang lain.
